Sebab-Sebab Jatuhnya Seseorang Kepada Bid’ah Dan Hawa Nafsu
Penulis: Lamudduril Mantsur minal Qaulil Ma'tsur
Manhaj, 30 Maret 2004, 09:34:32
BAB 23
Sebab-Sebab Jatuhnya Seseorang Kepada Bid’ah Dan Hawa Nafsu
220. Ibnu Baththah Al Ukbary berkata :
“Saya pernah melihat sekelompok manusia yang dahulunya melaknat dan
mencaci ahli bid’ah lalu mereka duduk bersama ahli bid’ah untuk
mengingkari dan membantah mereka dan terus menerus orang-orang itu
bermudah-mudah sedangkan tipu daya itu sangat halus (tersamar) dan
kekafiran sangat lembut (merambat) dan akhirnya tercurah kepada
mereka.” (Al Ibanah 2/470)
221. Muhammad bin Al Ala’ Abu Bakr menceritakan kepada kami dari
Mughirah ia berkata, Muhammad bin As Saib keluar --dan ia bukan ahli
bid’ah-- ia berkata :
“Pergilah bersama kami sampai kita mendengar ucapan mereka (ahli
bid’ah) maka ia tidak kembali sampai akhirnya ia menerima kebid’ahan
itu dan hatinya terikat dengan ucapan mereka.” (Al Ibanah 2/470 nomor
476-477 dan Tahdzibut Tahdzib 8/113)
222. Al Ashma’i berkata :
“Mu’tamir menceritakan kepada kami dari Utsman Al Buty, ia berkata
bahwa Imran bin Haththan adalah seorang Sunniy lalu datang pelayan dari
penduduk Amman seperti bighal (seorang mubtadi’, ed.) maka ia
membalikkan hatinya di tempat duduknya (berubah saat itu juga, ed.).”
(Bayan Fadlli Ilmis Salaf halaman 36)
223. Abu Hatim berkata, diceritakan kepadaku dari Abu Bakr bin Ayyasy,
ia berkata, Mughirah mengatakan bahwa Muhammad bin As Saib berkata :
“Marilah kita menuju ke tempat orang Murjiah agar mendengar ucapan mereka.”
(Kata Mughirah) akhirnya ia tidak kembali sampai hatinya terpaut dengan ucapan itu. (Al Ibanah 2/462-471 nomor 449 dan 480)
(Sumber : Kilauan Mutiara Hikmah Dari Nasihat Salaful Ummah, terjemah
dari kitab Lamudduril Mantsur minal Qaulil Ma'tsur, karya Syaikh Abu
Abdillah Jamal bin Furaihan Al Haritsi. Diterjemahkan oleh Ustadz Idral
Harits, Pengantar Ustadz Muhammad Umar As Sewwed. Diambil dari
www.assunnah.cjb.net.)