Membantah Ahli Bid’ah Harus Dengan As Sunnah
Penulis: Lamudduril Mantsur minal Qaulil Ma'tsur
Manhaj, 30 Maret 2004, 09:37:16
BAB 25
Membantah Ahli Bid’ah Harus Dengan As Sunnah
228. Umar bin Al Khaththab berkata :
“Akan datang orang-orang yang akan mendebatmu dengan ayat-ayat
mutasyabihat dari Al Quran maka bantahlah mereka dengan As Sunnah
karena sesungguhnya Ahlus Sunnah paling tahu kandungan Kitab Allah Azza
wa Jalla.” (Al Hujjah 1/313, Asy Syari’ah 58, Ad Darimy 1/62 nomor 119,
Al Lalikai 1/123 nomor 202, Al Ibanah 1/250 nomor 83 dan 84, Al Baghawy
1/202)
229. Ini juga dikatakan Aly bin Abi Thalib. (Al Lalikai 1/123 nomor 203 dan Al Hujjah 1/313)
230. Ibnu Rajab Al Hanbaly menukil keterangan sebagian ulama Salafus
Shalih bahwa dikatakan kepadanya : “Bolehkah seseorang yang mempunyai
ilmu tentang As Sunnah membantah ahli bid’ah?”
Ia menjawab : “Tidak! Tapi hendaknya ia menerangkan As Sunnah itu kalau
diterima itu lebih baik baginya dan jika tidak maka (sebaiknya) ia diam
saja (jangan berdebat, ed.).” (Bayanu Fadlli Ilmis Salaf ala Ilmil
Khalaf halaman 36)
231. Ibnu Baththah Al Akbary berkata :
“Hendaknya bekalmu untuk membimbing dan menghentikan bid’ah bersumber
dari Al Quran dan As Sunnah serta Atsar yang shahih yang datang dari
ulama ummat ini baik dari shahabat maupun tabi’in.” (Al Ibanah 2/541)
(Sumber : Kilauan Mutiara Hikmah Dari Nasihat Salaful Ummah, terjemah
dari kitab Lamudduril Mantsur minal Qaulil Ma'tsur, karya Syaikh Abu
Abdillah Jamal bin Furaihan Al Haritsi. Diterjemahkan oleh Ustadz Idral
Harits, Pengantar Ustadz Muhammad Umar As Sewwed. Diambil dari
www.assunnah.cjb.net.)